Perayaan Natal Bersama 2021: Membangun Persaudaraan Dalam Cinta Tuhan Untuk Kebahagiaan Bersama
Sekolah Asisi – Natal menjadi momen yang selalu dinantikan oleh setiap umat Kristiani pada setiap tahunnya. Pristiwa sukacita ini menjadi kesempatan juga untuk berkumpul dengan sanak-saudara, keluarga besar dan kerabat kenalan. Namun kehadiran pandemic Covid-19 telah mengubah suasana natal, yang sebelumnya, semua umat Kristiani bisa merayakan dan mengikuti perayaan ekaristi secara offline di gereja tetapi kehadiran Covid-19 mengharuskan sebagian orang mengikuti perayaan ekaristi secara online.
Di tengah situasi pandemic covid-19 yang belum juga berakhir ini, KWI pada natal tahun 2021 ini, mengusung tema “Cinta Kasih Kristus yang menggerakan persaudaraan.” Melalui tema ini, KWI mengajak semua umat Katolik di seluruh Indonesia agar tetap menjaga persaudaraan dengan cinta Kristus sehingga tetap kuat menghadapi situasi pandemic covid-19.
Yayasan St. Fransiskus Asisi sebagai satu keluarga juga merayakan sukacita natal secara bersama pada Jumat, 7 Januari 2022 pada pukul 08.30 WIB sampai selesai. Perayaannya disatukan dalam perayaan ekaristi, yang tidak bisa diikuti secara langsung oleh semua guru, karyawan dan peserta didik sekolah Asisi. Setiap unit hanya bisa mengutus beberapa guru, karyawan dan peserta didik untuk mengikuti perayaan ekaristi secara offline di Gereja St. Fransiskus Asisi, Tebet, Jakarta Selatan. Sedangkan yang lainnya hanya bisa mengikuti secara online streaming di channel YouTube Sekolah Asisi Official.
Perayaan Ekaristi ini dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan St. Fransiskus Asisi, Pastor Alfred Dino OFMCap.
Dalam homilinya, Pastor kelahiran Lembata ini mengajak keluarga besar Yayasan St. Fransiskus Asisi agar bisa membangun persaudaraan dalam cinta Tuhan, karena cinta itulah yang akan membuat kita memiliki ikatan satu sama lain, saling menolong supaya kita menjadi satu keluarga yang terberkati.
Lebih lanjut, Pastor Alfred OFMCap mengatakan bahwa tema natal tahun 2021 sangat cocok untuk permenungan memasuki tahun baru, tahun 2022.
“Kenapa penting, karena dalam konteks hidup kita dewasa ini, persaudaraan itu menjadi perjuangan yang kadang-kadang berada di awang-awang. Dalam realitas hidup, persaudaraan itu terganggu oleh berbagai macam situasi yang menyebabkan hubungan persaudaraan ini terganggu, retak, bahkan terputus sama sekali,” ungkapnya.
Karena itu, katanya lagi, dalam injil dikatakan keretakan itu digambarkan sebagai dunia gelap, yang penuh dengan kemarahan, iri hati, kebencian dan permusuhan. Dunia gelap itu akan melahirkan situasi yang sulit.
“Hubungan saya dengan orang menjadi retak. Dimana saya berada, disana juga akan ada kegelapan, sehingga orang mendengar nama saya saja, orang merasa jengkel dan marah. Hal tersebut menunjukkan bahwa situasi persaudaraan itu menjadi terganggu,” tegasnya.
Keretakan itu terjadi, tegas pastor yang baru menamatkan studi Magister hukumnya, bukan semata-mata karena tindakan orang lain tetapi karena dalam diri kita sendiri memiliki kebencian, irihati dan permusuhan. Karena itu Yesus menawarkan terang. Kalau orang hidup dalam terang, berarti orang memiliki kasih, hidup dalam pengampunan, hidup dalam cinta yang luar biasa. Orang yang memiliki cinta Tuhan itu harusnya memiliki kasih yang sempurna, kasih yang tiada batasnya, kasih yang mau berkorban bagi orang lain.
Pastor Alfred OFMCap kemudian mengutip Rasul Yohanes yang mengatakan bahwa Kasih adalah terang. “Kalau ada cinta, pasti ada hidup. Dan kalau ada kebencian, pasti ada kematian. Kalau orang mencintai berarti orang tersebut memberikan hidupnya bagi orang lain, dia memberikan segalanya untuk orang lain, tapi kalau tidak ada cinta, biasanya yang ada adalah kematian dan permusuhan,” tegasnya lagi.
Dalam bacaan pertama, Rasul Petrus mengajak kita untuk membangun persaudaraan dalam cinta Tuhan. Kalau kita menghayati hidup dengan cinta Tuhan yang memberikan hidupnya, yang memberikan dirinya, maka kita akan mendapatkan keselamatan.
“Kalau dalam seluruh perjalanan kita di tahun 2022 ini misalnya anak memberikan hidup untuk orang tua, orang tua memberikan hidupnya untuk anak-anaknya, guru-guru memberikan hidup untuk perserta didik, peserta didik memberikan hidup untuk para guru, maka kita semua akan mengalami kasih persaudaraan,” tegas Pastor Alfred OFMCap.
Di akhir homilinya, Pastor Alfred OFMCap mengajak keluarga besar Yayasan St. Fransiskus Asisi agar saling mendukung satu sama lain, saling melayani sehingga kasih dan persaudaraan itu sungguh-sungguh dirasakan dalam hidup bersama di dalam keluarga kita sendiri, di sekolah dan dimana pun kita berada.
Di tengah situasi pandemic covid-19 ini, dan di awal tahun baru, tahun 2022 ini, kita diajak untuk memberikan perhatian yang lebih kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, orang tua kita, anak-anak kita dan saudara-saudara kita.
“Berikan perhatian kalian untuk orang tua. Jangan buat mereka menangis. Kalau menangis karena bahagia, kan bagus, tapi yang paling sering adalah menangis karena kesedihan, karena kekecewaan, menangis karena hal-hal yang sulit dan rumit,” pesannya untuk anak-anak Asisi.
“Lalu orang tua juga,” pesannya untuk para orang tua, “kalau boleh punya gerakan memberikan perhatian yang terbaik bagi anak-anak. Jangan membiarkan mereka terlepas. Karena saya lihat juga, ada kecenderungan orang tua membiarkan anak-anaknya begitu saja. Kalau boleh tahun ini menjadi gerakan kita bersama, memberikan cinta dan pengorbanan kita bagi anak-anak.”
“Bagaimana kita bisa mengatasi situasi pandemic ini. Kita harus bisa memberikan jaminan keselamatan, bukan saja untuk diri kita, bagi peserta didik, tetapi juga bagi keluarga kita. Karena itu membutuhkan pengorbanan, kejernihan berpikir supaya persaudaraan yang kita bangun adalah persaudaraan yang sungguh-sungguh berkenan kepada Tuhan. Mudah-mudahan tahun 2022 ini menjadi tahun pengorbanan demi persaudaraan yang kita bangun bersama. Supaya orang lain bahagia, kita juga bahagia,” ajaknya di akhir homili.
************************************
Selamat damai dan sukacita Natal 2021. Semoga kedamaian Natal 2021 memberikan semangat baru bagi kita untuk mengawali dan menjalankan seluruh pengalaman di tahun baru, tahun 2022.